Tahanan Imigrasi Malaysia Seperti Neraka, Ada 149 WNI Yang Tewas

Tahanan Imigrasi Malaysia Seperti Neraka, Ada 149 WNI Yang Tewas

Kondisi Tahanan Imigrasi di Malaysia, foto: istimewa 

KOBUMI
, Sabah
- Temuan lain adalah tingginya akan kematian di dalam pusat tahanan imigrasi yang dialami oleh buruh migran asal Indonesia dan keluarganya. Kasus kematian di dalam pusat tahanan imigrasi Malaysia terjadi secara terus menerus di kelima Depot Tahanan Imigrasi (DTI) di Sabah. Laporan ini menyatakan bahwa 17 WNI yang dilaporkan meninggal dunia saat semuanya hendak menunggu proses deportasi.


Angka ini hanya perkiraan saja, mengingat sulitnya melakukan penyelidikan. Dari 17 yang meninggal, salah satunya ada yang tewas lantaran mengalami penyiksaan di Depot Tahanan Imigrasi Sabah.

Beberapa deportan asal Indonesia mengungkapkan kasus yang terjadi pada Suardi, salah seorang WNI, yang diduga meninggal akibat dianiaya di tahanan Imigrasi Malaysia di Tawau, Sabah. Para saksi itu mengatakan Suardi dipukul ramai-ramai oleh petugas Depot Tahanan Imigresen (DTI) di hadapan tahanan lainnya.


Bagaimana dengan kondisi buruh migran perempuan? Setiap tahanan perempuan hanya diberikan dua buah pembalut ketika masuk ke DTI, tentu saja ini bukan jumlah yang cukup. Hal ini membuat mereka menggunakan kain yang disobek untuk menjadi pembalut.


Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta menyebut kematian yang terjadi di depot tahanan imigrasi kebanyakan disebabkan COVID dan penyakit serius lainnya. Sementara ada lima Depot Tahanan Imigrasi di Sabah.


Sebelumnya, pemerintah Indonesia kecewa atas keputusan pengadilan yang membebaskan seorang warga negara Malaysia yang bernama Ambika dituduh membunuh Pekerja Rumah Tangganya. Ambika didakwa membunuh Adelina Lisao (28), di rumahnya di Medan Kota Permai 2, Bukit Mertajam, pada 10 Februari 2018.


Sementara itu kalangan legislatif hanya meminta pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) untuk memantau pekerja Indonesia di luar negeri. Perlu kerja sama semua pihak untuk melakukan deteksi dan monitoring PMI.


Konsulat RI di Tawau mengatakan akan memeriksa kembali penyebab kasus kematian seorang WNI, yang sebelumnya dilaporkan terjadi karena serangan jantung. Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta menyebut kematian yang terjadi di depot tahanan imigrasi kebanyakan disebabkan COVID dan penyakit serius lainnya.



Tanggapan Pemerintah Malaysia

Menanggapi temuan itu, Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan total ada 149 tahanan asal Indonesia yang meninggal dunia di Depot Tahanan Imigrasi di seluruh Sabah. Semuanya, disebabkan oleh penyakit, mulai COVID sampai penyakit serius, seperti kegagalan fungsi organ dan serangan jantung. Pernyataan itu membuat banyak pihak terkejut karena jumlah kematian WNI di tahanan imigrasi Malaysia ternyata lebih tinggi dari yang diduga.

Download Wallpaper

Gambar Disimpan